Jumat, 20 Maret 2009

CARA BELAJAR MENURUT THE THREE BOYS

Cara Belajar Yang Baik Menurut Hukum Newton

Oleh : Anthony , Ahmad & Indra

Banyak orangtua, guru dan mungkin teman kita memberikan nasihat agar kita belajar jauh hari sebelum waktu pelaksanaan ujian tiba. Tidak sedikit buku tentang cara belajar yang juga memberikan nasihat demikian. Secara umum kita semua setuju, terutama ketika kita masih duduk di bangku sekolah, agar belajar secara bertahap dan sistematis.

Sebaliknya, pada dasarnya kita tidak setuju cara belajar dengan Sistem Kebut Semalam (SKS), yakni belajar semalam suntuk hanya pada saat menjelang ujian keesokan harinya. Selain melelahkan dan mendatangkan stres, cara belajar SKS tidak memberikan hasil yang memuaskan, bahkan cenderung menuai kegagalan. Namun, dengan berbagai alasan banyak siswa atau mahasiswa yang masih suka belajar dengan cara SKS.

Melihat betapa besar pengorbanan orangtua dan mungkin juga sanak-saudara, mengeluarkan biaya dan mencurahkan perhatian kepada kita dengan harapan kita memperoleh pendidikan yang baik dan kelak memiliki bekal ilmu. Atau setidaknya ijazah yang dapat dijadikan prasyarat guna mendapatkan pekerjaan. Lebih jauh, masyarakat di kampung hingga negara juga menaruh harapan besar di pundak siswa sebagai penerus bangsa. Apa pun alasannya, belajar jelas penting dan sangat perlu apalagi bagi siswa, minimal untuk mencapai syarat kelulusan.

Untuk lebih memotivasi siswa dan guru, pada kesempatan ini penulis memaparkan tentang cara belajar yang baik ditinjau dari sudut pandang sains (ilmu pengetahuan), Juga memberikan alasan ilmiah mengapa kita lebih baik belajar secara berkesinambungan jauh hari sebelum ujian, bukan belajar dengan cara dadakan (SKS).

Ada beberapa hukum dalam sains yang dapat dijadikan landasan ilmiah tentang cara belajar yang baik, misalnya Hukum Newton. Hukum Newton sangat terkenal terutama dalam pelajaran fisika dan telah diaplikasikan dalam banyak bidang hingga sekarang. Misalnya untuk pembangunan jalan, jembatan, rumah, gedung bertingkat, perancangan peluru kendali hingga peluncuran roket ke luar angkasa.

Hukum I Newton

Hukum I Newton (Hukum Kesatu Newton), dikenal juga sebagai hukum kelembaman menyatakan, ‘Setiap benda akan tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan bila tidak dikenai gaya dari luar (resultan gaya sama dengan nol, SF = 0)’. Ini dapat diartikan, untuk mengubah keadaan benda dari diam menjadi bergerak, atau dari bergerak menjadi diam, diperlukan suatu gaya. Sedangkan benda yang bergerak lurus beraturan tidak memerlukan gaya lagi untuk tetap bergerak lurus beraturan (tanpa percepatan).

Sebagai contoh, pada saat kita berada dalam kendaraan yang sedang bergerak kemudian kendaraan dihentikan (direm) tiba-tiba, maka kita akan terdorong ke depan. Sebaliknya, pada saat kita berada dalam kendaraan yang sedang diam kemudian secara tiba-tiba dijalankan, maka kita akan cenderung tertarik ke belakang. Efek ini semakin nyata kalau kendaraan dijalankan dengan tiba-tiba pada kecepatan cukup tinggi. Apa artinya ini dikaitkan dengan cara belajar yang efektif?

Kita seringkali atau pernah mengalami suatu keadaan di mana kita merasa sangat kesulitan untuk memulai belajar. Ketika itu kita mungkin sudah menyiapkan buku dan perlengkapan belajar lainnya, kemudian duduk dan mungkin sambil menghidangkan makanan/minuman ringan sekadarnya disertai alunan musik dari radio/tape, tetapi bukannya materi pelajaran yang masuk, melainkan hanya membolak-balik halaman pertama. Sementara tanpa terasa makanan ringan di meja akhirnya habis, kita merasa lelah, berebah di tempat tidur, seakan-akan tiada kekuatan untuk berkonsentrasi dan melawan rasa malas, dan selanjutnya.

Tertidur. Hal ini dapat dimengerti, karena kita dari keadaan diam (belum pernah belajar) cenderung untuk tetap diam (tidak belajar). Lain halnya kalau kita diberi tugas atau PR (pekerjaan rumah) yang harus dikumpulkan esok harinya dan tugas ini akan dinilai serta mempengaruhi kualitas kelulusan, maka jika kita belum mengerjakannya dapat dipastikan kita memiliki suatu kekuatan besar dan terdorong untuk menyelesaikan tugas tersebut. Jadi, memang diperlukan suatu gaya dari luar (energi pendorong atau motivasi kuat) yang dapat memaksa kita dari keadaan diam (tidak belajar) menjadi berada dalam keadaan belajar.

Sebaliknya, jika kita berada dalam keadaan belajar dan bergerak lurus beraturan (maksudnya kita sudah memahami materi pelajaran, merasa enjoy belajarnya), maka kita sering ‘lupa waktu’. Kita tidak merasa berat untuk belajar bahkan sering merasa tertarik untuk terus belajar, kecuali kalau ada gaya dari luar yang sangat kuat. Misalnya, acara film yang sangat disukai atau kedatangan tamu spesial yang tidak bisa kita tolak.

Ini sesuai dengan Hukum I Newton, benda yang berada dalam keadaan bergerak lurus beraturan akan cenderung bergerak lurus beraturan, kecuali jika ada gaya dari luar yang bekerja pada benda tersebut. Jadi, menurut Hukum I Newton, kita sebaiknya belajar secara berkesinambungan dan teratur serta menghindari atau mengatasi segala sesuatu yang dapat menghambat usaha belajar kita.

Hukum II Newton

Kalau Hukum I Newton berbicara tentang kelembaman (keengganan untuk berubah), maka Hukum II Newton berbicara tentang percepatan (perubahan kecepatan). Hukum II Newton menyatakan, percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada sebuah benda sebanding dengan besar gaya, searah dengan gaya itu dan berbanding terbalik dengan massa kelembaman benda tersebut.

Artinya, semakin besar gaya yang bekerja pada benda maka semakin besar percepatan yang ditimbulkan. Sebaliknya, semakin kecil gaya yang bekerja maka semakin kecil percepatan yang ditimbulkan. Bila gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol maka tidak ada percepatan yang dihasilkan, artinya pada keadaan seperti ini Hukum I Newton yang berlaku. Karena percepatan berbanding terbalik dengan massa kelembaman, maka semakin besar massa benda semakin kecil percepatan yang dihasilkan oleh gaya yang sama. Jika suatu benda mengalami percepatan, maka kecepatannya akan semakin besar dengan bertambahnya waktu. Jika kecepatan benda semakin kecil dengan bertambahnya waktu, ini berarti benda tersebut mengalami perlambatan. Bagaimana kaitan antara Hukum II Newton dengan cara belajar yang baik?

Adakalanya semangat belajar begitu besar, tetapi di lain waktu kadang kita merasa kurang bersemangat untuk belajar. Karena semangat belajar mempengaruhi kualitas proses belajar maka tentu saja semangat belajar akan turut menentukan hasil dari proses belajar, yakni penguasaan materi, pengembangan materi hingga kualitas kelulusan kita (nilai hasil ujian).

Dari Hukum I Newton kita tahu, jika kita sudah dalam keadaan belajar secara beraturan berkesinambungan dan tidak ada sesuatu yang dapat mengganggu belajar kita maka kita cenderung untuk tetap terus belajar (berkesinambungan), namun dengan kecepatan penguasaan materi yang sama. Dari Hukum II Newton dapat kita nyatakan, diperlukan gaya (motivasi) untuk mengubah kecepatan pengusaan materi belajar. Jika besarnya motivasi untuk maju sama besar dengan keengganan kita untuk maju (yang berdampak pada suatu kemunduran), maka resultan gaya (SF) sama dengan nol. Berarti, proses belajar kita tidak mengalami kemajuan (tetap segitu-gitu aja). Tanpa adanya motivasi untuk lebih cepat menguasai materi atau motivasi untuk lebih banyak materi yang dikuasi. Bila kita menginginkan percepatan yang besar, diperlukan suatu motivasi yang semakin besar.

Massa kelembaman dapat diartikan sebagai tingkat keengganan (kemalasan) kita sendiri atau tingkat kesulitan materi pelajaran yang dihadapi. Semakin besar tingkat kemalasan atau semakin tinggi tingkat kesulitan materi pelajaran, maka diperlukan gaya (motivasi) yang besar untuk mencapai tingkat percepatan yang sama dalam proses penguasaan materi. Dengan kata lain, untuk tingkat penguasaan yang sama (setara), materi pelajaran yang lebih sulit memerlukan motivasi lebih besar daripada materi pelajaran yang relatif lebih mudah. Jika tingkat motivasi untuk pelajaran yang sangat sulit (kita memang mengalami kesulitan untuk menguasainya) kita buat sama dengan tingkat motivasi untuk pelajaran yang mudah, maka dapat dipastikan hasil yang diperoleh akan berbeda.

Hukum III Newton

Hukum III Newton disebut juga Hukum Aksi-Reaksi. Apabila sebuah benda mengerjakan gaya pada benda lain (disebut aksi), maka benda kedua ini juga akan mengerjakan gaya yang sama besar pada benda pertama tetapi berlawanan arah dengan gaya dari benda pertama. Ini dapat diartikan, jika kita membenci suatu materi pelajaran, apa pun alasannya, maka pelajaran tersebut akan balas membenci kita. Akibatnya, semakin sulit bagi kita untuk menguasai materi pelajaran tersebut jika kita sendiri membenci pelajaran itu. Jadi, kita harus berusaha menyenangi pelajaran yang akan kita pelajari agar kita lebih mudah menguasai materi pelajaran tersebut.

Terkait dengan Hukum Newton tersebut, ada beberapa tips tentang cara belajar yang baik yang disarankan:

1. Jangan belajar hanya pada saat menjelang ujian. Jika terlalu lama dalam keadaan diam (tidak belajar), maka kita semakin sulit untuk memulainya. Semakin lama kita tidak belajar, semakin besar kecenderungan kita untuk tetap tidak belajar.

2. Buat suatu keadaan sedemikian hingga seolah-olah kita selalu dalam keadaan belajar. Ini tidak berarti kita harus terus menerus belajar tanpa istirahat. Dimaksud di sini, kita belajar secara berkesinambungan dan teratur. Sinambung artinya nyambung antara proses belajar hari ini dengan hari-hari kemarinnya. Kalaupun kita liburan, upayakan kita tidak lepas sama sekali dengan mata pelajaran.

3. Bangkitkan motivasi yang kuat untuk belajar, terutama untuk pelajaran yang lebih sulit. Semakin sulit materi pelajaran, semakin besar motivasi yang diperlukan untuk menguasainya. Untuk membangkitkan motivasi ada berbagai cara, antara lain: Bayangkan betapa puas dan bangganya kita kalau kita mampu menguasai pelajaran yang sulit; Anggaplah semua pelajaran penting dan berguna bagi masa depan kita; Kejarlah prestasi terbaik karena kesempatan yang lebih baik biasanya lebih memihak pada orang-orang terbaik; Ingat belajar itu termasuk ibadah. Tuhan tidak menilai kesuksesan belajar kita hanya dari nilai hasil ujian, tetapi Tuhan akan menilai proses perjuangan kita untuk memperoleh nilai tersebut.

4. Jangan sekali-kali membenci suatu mata pelajaran. Pepatah mengatakan, tak kenal maka tak sayang. Dalam hal ini mungkin anda belum mengenal mata pelajaran tersebut. Coba kenali lebih jauh, mungkin anda akan menyayanginya.

Selasa, 27 Januari 2009

CARA BELAJAR DENGAN BAIK

-Tips Dan Trik Cara Belajar Yang Baik Untuk Ujian / Ulangan Pelajaran Sekolah Bagi Siswa SD, SMP, SMA Serta Mahasiswa
Sun, 06/05/2007 - 10:48pm — godam64

Belajar merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa. Belajar pada umumnya dilakukan di sekolah ketika jam pelajaran berlangsung dibimbing oleh Bapak atau Ibu Guru. Belajar yang baik juga dilakukan di rumah baik dengan maupun tanpa pr / pekerjaan rumah. Belajar yang dilakukan secara terburu-buru akibat dikejar-kejar waktu memiliki dampak yang tidak baik.

Berikut ini adalah tips dan triks yang dapat menjadi masukan berharga dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi ulangan atau ujian :

1. Belajar Kelompok
Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun sebaiknya tetap didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang tua agar belajar tidak berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan guru maupun belum dijelaskan guru.

2. Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran
Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada. Namun catatan tersebut jangan dijadikan media mencontek karena dapat merugikan kita sendiri.

3. Membuat Perencanaan Yang Baik
Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan menargetkan yang yang nomor satu jika saat ini kita masih di luar 10 besar di kelas. Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah. Buatlah jadwal belajar yang baik.

4. Disiplin Dalam Belajar
Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.

5. Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya
Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya. Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman. Selain itu

6. Belajar Dengan Serius dan Tekun
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.

7. Hindari Belajar Berlebihan
Jika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam / begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak.

8. Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan Dan Ujian
Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian. Mencontek dapat membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan bagaimanapun juga tidak dapat ditutup-tutupi terus-menerus dan cenderung untuk melakukan kebohongan selanjutnya untuk menutupi kebohongan selanjutnya. Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan guru dan memiliki masa depan sebagai penjahat apabila kita melakukan kecurangan.